Akhirnya rindu ini terbalaskan. Bersyukur untuk segala suratan yang telah Allah gariskan. Kembali kita berjumpa bulan Ramadhan. Bulan yang padanya dibuka pintu-pintu ampunan, dibelenggunya setan-setan dan turun keatas muka bumi milyaran keberkahan. Ada pula padanya satu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Memperbanyak amalan sangat amat dianjurkan. Karena memang seluruh pahala akan dilipatgandakan. Tapi sayang, masih banyak amalan yang kita campakkan. Bukan hanya Al Quran. Tapi juga perkara mengangkat tangan.
Setiap dari kita pasti akan dihadapkan pada satu masa dimana hati dan raga dibuat lelah oleh segala promblematika yang ada. Entah itu kurang harta, hutang yang tak lunas-lunas juga, masalah putus cinta atau apapun itu jenisnya.
Saat seluruh asa hangus binasa. Saat seluruh pucuk pengharapan terhempas sia-sia. Saat itu juga kita lupa ada Allah Yang Maha Bisa. Kita lupa kalau ternyata solusi dari setiap problematika adalah berdoa. Karena doa adalah senjata kita semua.
Allah beri banyak kesempatan untuk kita meminta. Allah bocorkan untuk kita kisi-kisi mustajabnya doa. Tapi kapan terakhir kita bersimpuh mengangkat tangan? Kapan terakhir kita menyampaikan padaNya segala kebutuhan? Jangan khawatir, Allah tidak sama dengan manusia yang marah jika banyak diminta. Allah Maha Sayang kepada hamba-hambaNya. Tapi sesombong ini kah kita sebagai manusia sampai tak pernah meminta? Dan ketika terjadi apa yang terjadi barulah kita berkata, “Kok Allah gini banget ya sama kita.”
Kita semua tahu bahwa Allah banyak berjanji akan menjawab seluruh doa. Dan kita semua juga tahu bahwa Allah tak akan mengingkari janji-janjiNya. Tapi sering terbesit dalam hati kalimat “Apa bisa?” Nah, mungkin ini yang harus kita perbaiki bersama. Kalau kita saja sudah suudzon dan tidak yakin bagaimana Allah ingin mengabulkannya.
Allah jadikan api terasa dingin untuk Nabi Ibrahim. Allah angkat penyakit kulit dari Nabi Ayyub. Allah selamatkan Nabi Yunus dari perut ikan paus. Allah Maha Bisa. jadi yang sebenernya kita butuhkan itu adalah YAKIN. Ketika kita memang sudah yakin, maka tinggal tunggu saja peran doa untuk datangkan banyak keajaiban. Tidak percaya? Temanku sudah membuktikannya. Tapi sayang dia takkan berkenan jika kusebut disini nama dan ceritanya.
Jadi kan kusampaikan padamu satu kisah nyata dari belahan dunia sebelah sana, bagaimana doa itu bekerja.
Di Pakistan ada seorang dokter ahli bedah terkenal. Sebut saja namanya dr. Alfi. Pada suatu hari ia tergesa-gesa menuju airport. Beliau berencana akan menghadiri Seminar Dunia dalam bidang kedokteran, yang akan membahas penemuan terbesarnya di bidang kedokteran.
Setelah perjalanan pesawat sekitar 1 jam, tiba-tiba diumumkan bahwa pesawat mengalami gangguan dan harus mendarat di airport terdekat.
Beliau mendatangi ruangan penerangan dan berkata, “Saya ini dokter spesial, tiap menit nyawa manusia bergantung pada saya, dan sekarang kalian meminta saya menunggu pesawat diperbaiki berjam-jam?”
Pegawai menjawab, “Wahai dokter, jika Anda terburu-buru Anda bisa menyewa mobil, tujuan Anda tidak jauh lagi dari sini, kira-kira dengan mobil 3 jam tiba.”
dr. Alfi setuju dengan usul pegawai tersebut dan menyewa mobil. Baru berjalan 5 menit, tiba-tiba cuaca mendung, disusul dengan hujan besar disertai petir yang mengakibatkan jarak pandang sangat pendek.
Setelah berlalu hampir 2 jam, mereka tersadar mereka tersesat dan terasa kelelahan. Terlihat sebuah rumah kecil tidak jauh dari hadapannya, dihampirilah rumah tersebut dan mengetuk pintunya. Terdengar suara seorang wanita tua, “Silahkan masuk, siapa ya?”
Terbukalah pintunya.
Dia masuk dan meminta kepada ibu tersebut untuk istirahat duduk dan mau meminjam teleponnya. Ibu itu tersenyum dan berkata, “Telepon apa Nak? Apa Anda tidak sadar ada dimana? Di sini tidak ada listrik, apalagi telepon. Namun demikian, masuklah silahkan duduk saja dulu istirahat, sebentar saya buatkan teh dan sedikit makanan untuk menyegarkan dan mengembalikan kekuatan Anda.”
Dokter mendatanginya dan berkata, “Demi Allah, Anda telah membuat saya kagum dengan keramahan Anda dan kemuliaan akhlak Anda, semoga Allah menjawab do’a-do’a Anda.”
dr. Alfi mengucapkan terima kasih kepada ibu itu, lalu memakan hidangan. Sementara ibu itu sholat dan berdoa serta perlahan-lahan mendekati seorang anak kecil yang terbaring tak bergerak di atas kasur disisi ibu tersebut, dan dia terlihat gelisah diantara tiap sholat. Ibu tersebut melanjutkan sholatnya dengan do’a yang panjang.
Berkata ibu itu, “Nak, Anda ini adalah Ibnu Sabil yang sudah diwasiatkan Allah untuk dibantu. Sedangkan do’a-do’a saya sudah dijawab Allah semuanya, kecuali satu.”
Bertanya dr. Alfi, “Apa itu do’anya?”
Ibu itu berkata, “Anak ini adalah cucu saya, dia yatim piatu. Dia menderita sakit yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter-dokter yang ada di sini. Mereka berkata kepada saya ada seorang dokter ahli bedah yang akan mampu menyembuhkannya. Mereka bilang namanya dr. Alfi. Akan tetapi dia tinggal jauh dari sini, yang tidak memungkinkan saya membawa anak ini ke sana karena khawatir kalau terjadi apa-apa di jalan. Makanya saya berdo’a kepada Allah agar memudahkannya.”
Menangislah dr. Alfi dan berkata sambil terisak, “Allahu Akbar, Laa haula wala quwwata illa billah. Demi Allah, sungguh do’a ibu telah membuat pesawat rusak dan harus diperbaiki lama serta membuat hujan petir dan menyesatkan kami, hanya untuk mengantarkan saya ke ibu secara cepat dan tepat. Saya lah dr. Alfi bu, sungguh Allah telah menciptakan sebab seperti ini kepada hambaNya yang mu’min dengan do’a. Ini adalah perintah Allah kepada saya untuk mengobati anak ini.”
Lihat bagaimana doa bekerja? Maka yakinlah dan terus ulangi doamu. InsyaAllah suatu saat kau akan jadi saksi bahwa janji Allah itu pasti. Aku tunggu cerita tentang doamu.
Ceritanya sangat bagus dan membuat pembaca mengikuti alurnya hingga selesai dan mendapatkan makna dari tulisan Angkat Tangan
Matursuwun Ustadzah. Ingin menyumbang cerita tentang keajaiban doa?
Hmm punya cerita si tentang keajaiban doa, banyak banget malah hehe