Category Coretan Hati

RENJANA

Dalam balutan selimut yang melindungiku dari celcius rendah, ingin ku menulis tentang seseorang yang hadirnya dalam benakku tak mengenal tanggal merah. Matanya, ialah tempat segala keindahan singgah. Hadirnya, untuk harapku yang hampir kering ia membawa basah. Cintanya adalah avtur terbaik…

Residu

Bandara, tempat paling tepat untuk memadu rasa. Bersama bisikan bisikan doa serta peluk hangat sahabat dan keluarga, untuk sementara ku tinggalkan kembali tanah air tercinta. Kini kali kedua aku terbang tinggalkan Indonesia. Tiba tiba lamunan saat pesawat lepas landas menamparku…

Epilog

Diatas awan putih yang menangkupi luasnya daratan Asia. Aku berada pada satu titik dimana rasa tak terjamah oleh kata. Susunan frasa menjadi aksara acak tak beraturan. Tak kuasa tanganku menyusunnya menjadi sebuah ungkapan. Ini tentang negara kecil di pojok Teluk…

Prolog

Dalam dekapan malam Termenung aku di persimpangan Menatap heran apa yang sebenarnya terjadi di penghujung jalan Satu lagi asa terhempas binasa Ada apa? Kenapa? Banyak kata tanya memenuhi relung kepala Ku tatap rembulan memohon penjelasan Ku pandangi para bintang berharap…

Abu – Abu

Aaaaargh……. Sunyi…… Tiga hari ini sulit sekali hati dan raga berkompromi . . Hari hari kubiarkan salah dan harap bercumbu Hadirkan dalam hidup suasana ragu penuh abu Sejatinya dalam hati kutahu Tapi celaka, ia tak henti menggerogoti masaku . .…

Sederhana Saja

Malam ini masih sama, tak ada yang berbeda dari malam-malam sebelumnya. Hanya saja kali ini ku terinspirasi oleh seseorang disana, yang mampu mengekspresikan rasa dan berbagi cerita lewat kata-kata yang ia tulis di dunia maya. Baiklah sebelum ruh ini berlayar…