Diatas awan putih yang menangkupi luasnya daratan Asia. Aku berada pada satu titik dimana rasa tak terjamah oleh kata. Susunan frasa menjadi aksara acak tak beraturan. Tak kuasa tanganku menyusunnya menjadi sebuah ungkapan.
Ini tentang negara kecil di pojok Teluk Persia. Yang tiga perempat jumlah penduduknya adalah pendatang dari berbagai macam negara. Mobil mewah tumpah ruah di jalan raya, rumah besar bak istana raja ada dimana-mana, gedung-gedung tinggi di tengah kota dan gurun pasir tandus di sekelilingnya. Cuaca disana tak pernah biasa. Dingin yang mencengkram, atau panas luar binasa yang selalu bertahan dua puluh empat jam.
Baru sebelas bulan yang lalu seluruh organ tubuhku berkenalan dengannya. Tak butuh waktu lama untuk aku jatuh hati padanya. Maka dengan segala kelebihan dan kekurangannya, ia telah menduduki singgasana tersendiri dalam dada. Karena telah memberikan bagi hidup ini selusin pelajaran penuh makna.
Ini tentang persahabatan, perjuangan mewujudkan impian, harapan, kekecewaan, kesabaran dan doa yang menjadi kenyataan. Ini tentang mereka, segenap makhluk tuhan yang tak pernah bosan menebar kebaikan dan selalu ringan tangan penuh ketulusan. Ini tentang mereka, para pejuang dinar yang selalu berusaha menahan segala kerinduan. Ya, mereka yang mengajariku banyak makna baru dalam kehidupan.
Sebelas bulan yang penuh kenangan. Sebelas bulan yang penuh kejutan. Sebelas bulan yang sarat akan pelajaran. Sebelas bulan yang akan selalu bersemi dalam ingatan.
Sekarang aku tiba di penghujung kisah. Ku tulis tulisan ini sebagai epilog karena kita berpisah. Terimakasih KUWAIT untuk semua memori indah. Juga untuk orang-orang baik yang ada di dalamnya. Semoga Allah balas kebaikan mereka dengan Jannah.
Terimakasih Semesta untuk seluruh “kejutan” tak terkira. Terimakasih juga telah hadirkan untukku indahnya senja. Kira-kira akan seperti apa ya esok fajar menyapa? See you very soon InshaAllah Malaysia…
Samping jendela pesawat, 03/08/19
Keterangan di fotonya nyebelin banget wkwkwk bacanya auto pake nada songong gitu deh wkwk
Nggk bermaksud songong kok, cuman pamer aja dikit.
Yayaya , harapan banget duduk di samping jendela ya paaaak
Bangetngetnget.. biar bisa liat ke awan² terus dapet inspirasi buat nulis deh hehehe