Kuwait #1

Sebelumnya sorry nih, mungkin tulisan yang kali ini agak random gitu deh. Di tulisan kali ini aku nggak sedang mengangkat tema tertentu, cuman pengen berbagi sedikit pengalaman aja. Secara kan udah 8 bulan nih hidup di perantuan. Meskipun dari SMP sampai SMA emang lebih banyak ngabisin waktu di perantuan sih, tapi merantau yang ini agak gimana gitu. Soalnya bukan cuman beda kota atau beda provinsi, tapi merantau yang sekarang udah beda negara.

Waktu kecil itu aku nggak pernah kebayang kalau ada kehidupan di luar Indonesia. Maklum lah dulu terlalu sibuk main bola sama petak umpet dan internet pun belum terlalu menarik seperti sekarang. Udah agak besar dikit baru deh sadar kalau ternyata manusia nggak cuman hidup di Indonesia aja. Ternyata selain Indonesia masih ada banyak negara-negara lain di dunia. Dan uniknya setiap negara punya tampilan fisik, adat, dan budaya yang berbeda-beda.

Tanggal 6 September 2018, Alhamdulillah dikasih kesempatan untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di daerah Timur Tengah, Kuwait lebih tepatnya. Waktu pertama kali keluar bandara, perbedaan Kuwait-Indonesia langsung terasa. Udaranya itu cuy, padahal masih sekitar jam tiga shubuh tapi panasnya luar binasa, huft. Emang sih matahari jam segitu belum nongol, tapi anginnya itu looh yang membawa hawa-hawa mantan, panassss.

Perbedaan lebih terasa lagi ketika sudah sampai kampus. Dikumpulkan di satu kelas dan satu gedung asrama bersama orang-orang dari berbagai macam belahan dunia. Banyak perbedaan. Dari mulai cara makan aja udah beda loh. Contohnya, Orang-orang Asia Barat dan Asia Tengah keherenan waktu ngeliat kita orang-orang Asia Tenggara makan yoghurt dicampur sedikit gula. Padahal niat kita kan supaya nggak terlalu kecut ya rasanya. Tapi menurut mereka itu aneh. Dan Kita lebih heran lagi waktu liat mereka makan yoghurt diaduk-aduk sama nasi, kebayang nggak tuh rasanya? Atau orang-orang Eropa yang kepedesan waktu makan sambel yang kita bawa dari Indonesia, padahal mereka nyobain sambelnya sedikiiit banget. Pikirku dalem hati, “Berarti ngapain dulu nenek moyang lu ngambil rempah-rempah dari negara gue kalau makan cabe dikit aja udah kepedesan? Hilih!” Tapi disitu sih serunya, kita bertemu budaya-budaya baru dan harus selalu berusaha untuk saling menghargai.


Imam Syafi’i dalam diywannya pernah berkata :

سافر تجد عوضا عمن تفارقه

“Merantaulah kamu. Niscaya kamu akan temukan pengganti dari siapa-siapa yang kamu tinggalkan.”

Hal terberat saat kita akan merantau adalah berpisah dengan keluarga dan orang-orang terdekat. Tapi benar apa yang dikatakan Imam Syafi’i. Sesampainya di Kuwait, Sambutan dari orang-orang Indonesia yang berdomisili disini sangat amat hangat. Mereka nggak pernah sungkan untuk menawarkan bantuan, ngajak jalan, atau ngundang makan-makan.

Aku juga punya kakak baru. Kepribadiannya yang luar biasa dan cerita-cerita tentang kehidupannya membuatku merasa seperti serpihan rengginang di dalam kaleng Khong Guan, remeh banget. Hiks.


Dari sekian banyak pengalaman yang aku dapetin di Kuwait. Selain bertemu orang-orang hebat, menurutku pengalaman yang paling membuatku terkesan itu ketika aku bisa menyaksikan dan merasakan langsung representatif dari ayat-ayat Al Quran dan hadis-hadis Nabi صلى الله عليه وسلم yang selama ini aku baca.

1. Misalnya, setelah sampai di Jazirah Arab aku baru betul-betul bisa memahami kenapa Allah di awal-awal permulaan Islam, lewat lisan Nabi-Nya selalu menjajikan untuk orang-orang yang memeluk islam itu dengan Surga. Yang mana Surga itu digambarkan seperti kebun-kebun yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, tumbuh didalamnya banyak buah-buahan dsb. Ternyata daerah Arab itu tandus parah brader. Nggak ada hijau-hijaunya sama sekali. Makanya orang sini pada seneng banget kalau berkunjung ke Indonesia yang hijau-hijau.

Ini view perjalanan antara kuwait-saudi. Foto ini diambil waktu lagi musim dingin. Karena kalau musim dingin suka turun hujan jadi ada hijau-hijaunya lah walaupun dikit doang. Maap nggk punya foto waktu musim panas. Jangankan foto-foto, keluar asrama aja males kalau musim panas hehe.


2. Allah سبحانه وتعالى setidaknya menyebutkan 6 nama buah-buahan di dalam Al Quran

  1. رطب (Qs Maryam : 25) : Kurma.
  2. طلح (Qs Al Waqiah : 29) : Pisang. Tapi kalau dalam bahasa sehari-sehari kita lebih familiar dengan kata موزة mawzah.
  3. عنب (Qs Abasa : 28) : Anggur
  4. التين (Qs At Tin : 1): Buah tin
  5. الرمان (Qs Al An’am : 99) : Delima
  6. الزيتون (Qs At Tin : 1) : Buah Zaytun

Kurma, Pisang, delima, dan Anggur mungkin udah nggak asing lagi ya buat kita. Bertebaran di Indonesia. Tapi gimana dengan buah tin dan zaytun? Biasanya yang pergi umroh pulangnya suka bawa oleh-oleh buah tin kering kan. Tapi gimana sih bentuk aslinya? Waktu aku lagi jalan-jalan ke salah satu pasar tradisional di Kuwait, Aku ditunjukin langsung sama orang kuwait gimana sih bentuk buah tin dari salah satu kios pedagang disana. Katanya sih buah tin itu rasanya kayak jambu air cuman lebih lembut. Kalau Zaitun rasanya kecut asem gitu deh.

Ini buah tin. Maap fotonya agak burem. Takut dimarahin abang-abangnya, foto iya beli kagak.
nah kalau ini buah zaitun. btw abaikan cincinnya karena fotonya dapet minta hehe


3. Salah satu tanda kiamat yang pernah disebutkan Nabi yaitu adalah para penggembala yang berlomba-lomba untuk membangun bangunan yang tinggi. Nah penduduk Kuwait yang dulunya hanya penggembala dan penyelam mutiara, sekarang sudah berhasil membangun bangunan yang tinggi-tinggi. Bahkan kalau kita jalan-jalan ke Kuwait City (ibu kota Kuwait) itu kita nggak akan kebayang kalau Kuwait itu dulunya cuman hamparan padang pasir. Semuanya udah berubah total semenjak mereka menemukan minyak.


4. Allah سبحانه وتعالى berfirman dalam surat Az Zumar ayat 21 :

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَلَكَهُ يَنَابِيعَ فِي الْأَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهِ زَرْعًا مُخْتَلِفًا أَلْوَانُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهُ حُطَامًا ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

“Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.”

Ayat diatas bener-bener aku saksiin disini. Waktu pertama kali dateng ke Kuwait daerah kampusku itu gersang parah, karena emang lagi musim panas. Tapi waktu musim dingin kan agak sering hujan tuh, jadi tiba-tiba bunga itu tumbuh dimana-mana dan Subhanallah warnanya itu warna-warni. Tapi berselang beberapa bulan musim panas dateng lagi. Dan akhirnya semua bunga menguning layu sebelum akhirnya bener-bener mati nggak bersisa sama sekali.

beda banget kan?


5. Nah yang terakhir itu ada hadis Nabi صلى الله عليه وسلم yang bercerita tentang neraka, bunyinya

اشتكت النارُ إلى ربها ، فقالتْ : ربِّ أكلَ بعضي بعضًا ، فأذِنَ لها بِنَفَسَيْنِ: نَفَسٍ في الشتاءِ ونَفَسٍ في الصيفِ ، فأشدُّ ما تجدونَ من الحرِّ ، وأشدُّ ما تجدون من الزَّمْهَرِيرِ

Neraka mengadu kepada Rabb-nya, ia berkata, ‘Rabb-ku, sebagian dariku menghancurkan sebagian yang lainnya. Allah berfirman kepada neraka, ‘Jika demikian maka engkau dapat bernafas dua kali: satu nafas di musim dingin dan satu nafas di musim panas.’ Maka itulah panas yang paling panas dan dingin yang paling dingin” (HR. Bukhari no. 3260, Muslim no. 617).

Dari hadis ini kita bisa tahu bawasanya di neraka itu ada 2 jenis adzab. Adzab dengan panas yang sangat panas dan adzab dengan dingin yang sangat dingin. Di Al Quran pun ada beberapa ayat yang menunjukkan hal ini.

Maka Neraka diizinkan oleh Allah untuk sedikit saja menghembuskan panas dan dinginnya ke dunia, pada musim panas dan musim dingin.

Nah karena Kuwait itu dulunya padang pasir jadi cuaca disini ekstrim parah. Cuaca paling dingin yang pernah aku rasain waktu winter disini itu 2°C. Meskipun nggak terlalu dingin kalau dibandingin sama negara-negara eropa, tapi kalau kita bandingin cuaca musim dingin dengan cuaca musim panas disini, itu perbedaannya jauuuh banget. Cuaca yang paling panas yang pernah aku rasain itu 53°C. Walaupun katanya di daerah lain bisa sampai diatas 60°C. Gokil. Mungkin ini kali ya yang Nabi maksud dengan sedikit hembusan nafas dari Neraka. Jadi gimana ya kira-kira panas aslinya neraka? Hmm.. nggak minat nyobain deh.

Foto di salah satu tower di kuwait
labibamuayyad

labibamuayyad

6 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *